N. Carolina tidak memilih campuran listrik untuk menurunkan kadar karbon

RALEIGH, NC (AP) — Regulator utilitas Carolina Utara memberi tahu Duke Energy Corp. pada hari Jumat untuk melakukan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan listrik yang menurut mereka akan membantu memastikan pengurangan gas rumah kaca yang diatur dalam undang-undang negara bagian yang baru terpenuhi.

Tetapi perintah Komisi Utilitas yang melibatkan tenaga surya, angin, nuklir, dan sumber lain untuk listrik tidak mendukung campuran sumber energi tertentu untuk memenuhi mandat yang saat ini diperlukan untuk tahun 2030. Perintah tersebut memberi tahu anak perusahaan Duke Energy di Carolina Utara untuk secara optimal menghentikan sisa energinya. pembangkit listrik tenaga batu bara pada tahun 2035, sesuai dengan pengumuman sebelumnya oleh perusahaan.

Hukum negara bagian 2021 bipartisan kata panel yang diperlukan pada hari Sabtu untuk menyetujui rencana utilitas umum listrik negara bagian – pada dasarnya Duke Energy Carolinas dan Duke Energy Progress – untuk mengurangi emisi karbon dioksida hingga 70% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun 2005. Emisi net-zero pada tahun 2050 juga pada akhirnya diperlukan, menurut undang-undang.

Duke Energy, penyedia listrik dominan di negara bagian itu, telah menawarkan empat opsi portofolio musim semi lalutiga di antaranya sebenarnya menunda pemenuhan pengurangan 70% hingga 2032 atau 2034. Undang-undang memberikan ruang gerak pada tenggat waktu.

Kritik terhadap rencana Duke mengatakan mereka terlalu mengandalkan gas alam atau teknologi yang belum terbukti dan akan membuat tagihan pelanggan terlalu mahal. Beberapa kelompok lingkungan dan energi bersih pada bulan Juli menawarkan rencana pengurangan karbon mereka sendiri yang mencapai mandat pengurangan 70% pada tahun 2030 sambil lebih mengandalkan tenaga surya dan angin serta penggunaan penyimpanan baterai.

Tetapi komisi beranggotakan tujuh orang, yang dipilih oleh Gubernur Demokrat Roy Cooper, menolak untuk memilih portofolio tertentu pada hari Jumat dan mengatakan “tidak pantas” sekarang untuk menentukan apakah akan menunda batas waktu pengurangan 70% setelah tahun 2030. 137 halaman diproduksi oleh panel mengatakan sedang mengadopsi “semua langkah yang masuk akal” yang diperintahkan undang-undang negara bagian untuk mencapai pengurangan dan mengarahkan tindakan jangka pendek “yang mendukung banyak portofolio para pihak dalam persidangan ini.”

Komisi mengadakan dengar pendapat selama 13 hari untuk menerima keterangan saksi ahli dan lima audiensi publik. Itu juga menerima ratusan pernyataan dari konsumen. Pengurangan karbon diharapkan menghasilkan tagihan pelanggan yang lebih tinggi.

“Seperti yang ditunjukkan oleh banyak catatan, tidak ada portofolio sumber daya tunggal dan unik yang memenuhi tujuan pengurangan emisi yang disyaratkan,” tulis Komisaris Dan Clodfelter dalam opini terpisah untuk urutan utama, yang dia setujui sepenuhnya. “Saya percaya ini adalah cara yang paling bertanggung jawab, dan memang satu-satunya cara yang bertanggung jawab, untuk melanjutkan perjalanan yang dimulai hari ini dan akan berlangsung selama 28 tahun ke depan hingga 2050.”

Komisi sudah diminta untuk meninjau rencana tersebut setiap dua tahun, dan dapat melakukan penyesuaian. Perintah hari Jumat memberi tahu Duke untuk mengajukan proposal baru pada bulan September – yang mencerminkan arahan baru dan undang-undang federal baru-baru ini – dan mempersiapkan sidang pada Mei 2024. Namun, perintah tersebut dapat digugat di Pengadilan Banding negara bagian.

Koalisi yang sama yang mempresentasikan portofolio di musim panas memperingatkan Jumat malam bahwa komisi berisiko kehilangan pengurangan 70% pada tahun 2030 dengan pesanannya, sementara mengizinkan Duke yang berbasis di Charlotte untuk menggunakan lebih banyak gas alam.

“North Carolina dapat memenuhi tujuan pengurangan karbon negara tepat waktu dan dengan cara yang lebih bersih dan lebih terjangkau daripada yang disarankan oleh Duke Energy dan didukung oleh komisi,” kata David Neal, seorang pengacara di Southern Environmental Law Center, yang terlibat dalam koalisi.

Tetapi Duke Energy menyebut pesanan tersebut sebagai “hasil konstruktif yang memajukan transisi energi bersih kita, mendukung beragam pendekatan ‘semua hal di atas’ yang penting untuk perencanaan sumber daya jangka panjang.”

Undang-undang mengatakan panel dapat memeriksa “terobosan teknologi terbaru untuk mencapai jalur biaya paling murah” dan pertimbangan lain dalam menentukan jalan ke depan. Komisi pada akhirnya dapat menunda tanggal untuk mencapai target 70% jika, misalnya, kinerja jaringan listrik dipertanyakan.

Siaran berita komisi yang mengumumkan perintah tersebut mengatakan bahwa pemadaman listrik akhir pekan lalu yang disebabkan oleh permintaan yang sangat dingin dan tinggi “terutama menggarisbawahi perlunya transisi yang tertib dari bahan bakar fosil ke sumber daya penghasil emisi rendah dan nol karbon dioksida sambil mempertahankan atau meningkatkan keandalan. jaringan listrik.”

Perintah hari Jumat mengarahkan Duke Energy untuk melakukan pada tahun 2024 dua pengadaan yang lebih kompetitif untuk pembangkit tenaga surya yang akan online pada tahun 2028. Utilitas tersebut juga memberi wewenang kepada Duke untuk mendapatkan penyimpanan baterai untuk menampung listrik yang dihasilkan oleh tenaga surya; mempelajari akuisisi area sewa angin di lepas pantai Carolina Utara; memperpanjang lisensi armada tenaga nuklirnya saat ini dan mempertimbangkan pembangkit nuklir baru; dan merencanakan turbin berbahan bakar gas alam tambahan.

Dua anak perusahaan Duke Energy melayani 4,4 juta pelanggan di North Carolina dan South Carolina. Utilitas mengatakan bermaksud untuk memasukkan pesanan hari Jumat ke dalam pengajuannya dengan regulator Carolina Selatan tahun depan.